Istirahat foto2 diseparoh perjalanan
Wisata Arung Jeram di Sungai Progo adalah tujuan kantor kami dalam
rangka menyegarkan kembali semangat kerja, hubungan interpersonal,
meningkatkan
confidence dan kerjasama
team sekaligus pemberian
reward atas keberhasilan yang telah dicapai.
Rafting atau olahraga arung jeram oleh ProgoXventours yang berdiri sejak
tahun 1997, telah digali sedemikian rupa hingga menjadi kegiatan
petualangan yang bisa diikuti oleh semua orang, bahkan untuk orang yang
tidak bisa berenangpun.
Didukung fasilitas Hotel bintang empat, Hotel Puri Asri Magelang,
kegiatan petualangan arung jeram sebagai wahana wisata yang aman, bisa
dijadikan uji kekompakan , sekaligus rekreasi atau
fun.
Berangkatlah kami menuju lokasi yang telah ditentukan Hotel Puri Asri
Magelang, dipinggir kali progo yang berada dibelakang hotel.
Ada kurang lebih 28 perahu karet dan peralatan Rafting yang telah disiapkan oleh ProgoXventours, seperti pelampung dayung, pelindung kepala dan lain lain. Setelah diberi pelatihan singkat oleh instruktur, bagaimana mendayung prahu dan bagaimana bila terpaksa jatuh ke sungai atau prahu terbalik, yang perlu diingat baik baik pertama adalah jangan panik, kedua usahakan kepala berada dibelakang posisi tubuh telentang dengan kaki seperti menggayuh sepeda, jaga jaga kalau ada batu atau kayu yang melintang didepan. Kemudian berusaha untuk bisa memanfaatkan aliran air untuk menepi. Selain itu disampaikan pula bagaimana menolong temen yang jatuh kesungai, dengan menarik atau mengait dengan dayung tali pelampung yang Dipundak dan kemudian mengangkatnya keatas perahu.
Akhirnya wejangan terakhir peserta disarankan untuk memeriksa dan mengencangkan pelampung dan pelindung kepala yang dipakai. Masing masing prahu berisi max 5 peserta plus 1 orang sopir. Tugas pembalap adalah memberikan aba-aba maju, mundur, kiri, kanan, stop dan boom agar jalannya perahu selamat tidak terbalik. Jadi Pengemudi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya perahu ketika berarung jeram, dan menjaga keselamatan penumpangnya.
Setelah berdoa untuk keselamatan semua akhirnya tepat jam 10 pagi WIB, dengan cuaca mendung dan rintik hujan, meluncurlah kami semua tim Speedy mengarungi jeram kali Progo. Saya berada diperahu yang kesepuluh dengan 3 orang teman sehingga berlima dengan sopir, pada awalnya sedikit tegang melihat kondisi cuaca yang hujan takut ada banjir audio yang datang tiba-tiba, apalagi belum pernah berarung jeram.
mendekati akhir baju basah kuyup semua
Sopir tegang, kita malah ketawa, mendapat semprotan capucino air kali progo atas
Melewati batu2 besar
Melewati jeram grade III
Mendaki jeram, ….
yg serius hanya pemandu, karena tahu bahayanya…
Tapi ternyata sungguh mengasikkan melihat pemandangan kiri kanan sungai yang dilalui, serta route yang kadang tenang dan jeram yang menghadang di depan. Sempat juga kami dikerjai oleh perahu lain ketika mereka memimpin, mereka menyiramkan air melalui dayung mereka sehingga terjadi perang air, membuat tubuh basah kuyup, bukan karena terjebur kekali.
Tanpa terasa separoh perjalanan terlampaui, kami menuju ketepian,
beristirahat sejenak. Kami parkir prahu kami ditepian kali yang landai
yang penuh batu batu dan berpasir hitam. Sambil melepaskan dahaga dengan
bekal yang dibawa yaitu 1 botol air mineral, kita sempatkan saling
mengambil gambar , mengambil moment kenangan yang pasti tidak
terlupakan.
Rafting rate kami , termasuk reguler trip yang bertarip Rp.145.000/pax,
sudah dapat fasilitas air mineral, lunch box, asuransi dan transportasi
kembali ketempat start. Berjarak 9 km, waktu tempuh kurang lebih 2 jam.
Rute ini termasuk grade II meskipun ada beberapa jeram yang dilalui
masuk grade III, sehingga boleh dikatakan masuk grade II sampai III.
Menurut American Whitewater Affiliation (AWA), adalah grade II atau
kelas
novice, yaitu ada sedikit riam , serta ada lorong lebar
dan lurus. Pada tempat tempat tertentu diperlukan manuver, tapi riam
kecil dan batuan mendongak kepermukaan dengan mudah dapat dilalui oleh
pendayung terlatih. Sedang grade III nya termasuk kelas
intermediate
yaitu ada aliran dengan riam sedang dan tidak beraturan, yang mungkin
sulit untuk dihindari. Cipratan air yang terjadi bisa membanjiri prahu.
Berhubung harus melakukan manuver yang rumit dalam arus yang deras,
perlu pengendalian perahu oleh pendayung mumpuni. Gelombang besar dan
hempasan jeram bisa muncul, tetapi bisa dihindari.
Akhir perjalanan badan letih tapi hati senang ....
Dibawah reguler trip , ada Elo rating trip, Rp.125.000,-/pax, rute
menyusuri kali Elo, dan Children trip hanya Rp.65.000,-/pax, berjarak
hanya 1 km, ditempuh kurang lebih 30 menit. Diatas reguler trip ada 3
trip yaitu, Reguler full trip, Rp.260.000,-/pax, one day trip ,
Rp.350.000,-/pax dan excellent trip Rp.450.000,-/pax. Ketiga trip ini
untuk yang sudah profesional.
Perjalanan di lanjutkan menempuh jeram-jeram yang bergrade III.
Alhamdulillah bisa dilalui dengan mudah dan penuh teriakan keceriaan.
Bahkan masih sempet menengok kebelakang melihat rekan yang jatuh ke
sungai, tapi ternyata malah berdiri ditengah sungai karena kedalaman
hanya sebatas pinggang.
Akhirnya usai sudah perjalanan terakhir dibawah jembatan tempuran, 9 km
dari lokasi start Hotel Puri Asri Magelang. Kami menapak tepian dengan
kondisi letih tapi senang, telah berhasil melewati jeram terakhir yang
bergrade III. Kejutan menghadang ditengah perjalanan menuju angkutan
untuk pulang, disediakan snack dan kelapa muda yang telah siap diminum
dibawah dangau yang cukup luas. Ternyata pemandangan sekitar dangau
sangat indah, berada diketinggian ditengah persawahan penduduk yang
bertingkat dan sayup jauh disana terlihat sungai kecil yang mengalir dan
berlabuh di kali Progo. Terbayang untuk bisa meliwati kali kecil ,
mungkin bisa pakai kayak.
Deretan kelapa muda siap disantap….
Berdesir angin sepoi, tak terasa baju kuyup seluruh tubuh, sambil menunggu perahu dan peralatan rafting masuk angkutan kami menikmati snack dan air kelapa dan buah kelapa muda. Setelah sopir menyatakan siap, maka kamipun beramai ramai menuju angkutan masing-masing menuju Hotel Puri Asri kembali. Hidup team Speedy.
CATATAN
Aba-aba pemandu “Kunci selamat”, dalam berarung jeram. Ada 6 aba-aba
dasar yang mesti dimengerti untuk bisa dipatuhi dan dijalankan , yaitu
1. Maju, berarti mendayung perahu kedepan
2. Mundur, berarti mendayung perahu kebelakang
3 Kiri, berarti penumpang sisi kiri yang bisa mendayung
4 Kanan, berarti penumpang sisi kanan yang bisa mendayung
5. Stop, berarti seluruh penumpang berhenti mendayung dan dalam posisi siap , dayung dipangku .
6. Boom, berarti aba-aba untuk menyuruh penumpang menunduk karena didepan ada halangan yang mengancam kepala penumpang.
Tingkat kesulitan dalam Arung Jeram
Menurut American Whitewater Affiliation (AWA), ada 6 kelas sungai
berdasarkan tingkat kesulitannya, dilihat dari besar kecilnya riam,
yaitu
Kelas I, mudah.
Aliran airnya cepat dengan riam kecil. Ada halangan disana sini, tapi pada prinsipnya mudah diarungi dengan sedikit latihan.
Kelas II, News.
Ada sedikit riam serta lorong lebar dan lurus. Pada tempat-tempat tertentu diperlukan manuver, tapi riam kecil dan batuan yang mendongak kepermukaan, dengan mudah dilalui oleh pendayung yang terlatih.
Kelas III, intermediate.
Aliran dengan riam sedang dan tidak beraturan, yang mungkin sulit untuk
dihindari. Cipratan air yang terjadi, bisa membanjiri perahu. Berhubung
harus melakukan manuver yang rumit dalam arus yang deras, perlu
pengendalian perahu oleh pendayung yang mumpuni. Gelombang besar dan
hempasan jerambisa muncul, tetapi bisa dihindari.
Kelas IV, maju.
Beriam sangat cepat dengan hole dan bebatuan, tapi bisa diprediksi
karakteristiknya. Diperlukan pengendalian khusus, terutama dalam pusaran
air. Manuver yang dilakukan sangat cepat dan penumpang harus siap
dibawah tekanan.
Kelas V, ahli.
Sungai ini mempunyai riam panjang dan besar dengan gelombang serta hole
yang tidak bisa dihindari. Sungai kelas ini sangat riskan untuk
dibisniskan. Kalaupun boleh, perlengkapannya harus benar-benar aman bagi
penumpangnya.
Kelas VI, ekstrim.
Merupakan kelas tertinggi, sangat berbahaya dan tim penyelamat harus
siap siaga. Kelas ini hanya khusus bagi pengarung jeram yang benar benar
sudah pakar.
INFO HASIL SURFING INTERNET
Sungai-sungai di Jateng DIY yang sudah biasa digunakan untuk Rafting/arung jeram yaitu,
Sungai Progo
Hulu sungai Progo berada dilembah antara dua gunung Sindoro dan Sumbing.
Mengalir kearah Selatan, membelah dua propinsi Jateng dan DIY. Arusnya
cukup deras dan sangat fluktuatif, terutama pada musim hujan. Pada
kondisi normal jeram -jeram di sungai ini sungguh menantangdan mempunyai
tingkat kesulitan antara kelas II sampai V.
Entry point, dapat dilakukan dari berbagai tempat antara lain;
Tempat pertama adalah dari Taman Kyai Langgeng (TKL), atau Hotel Puri Asri di kota Magelang.
Tempat kedua Jembatan Tempuran Kab Magelang.
Tempat ketiga Jembatan Borobudur, Mendut.
Tempat keempat, Jembatan Klangon. Sedangkan titik akhir biasanya sampai
di Dam Ancol di Kab Sleman. Jarak total etape Taman Kyai Langgeng
Magelang ke Dam Ancol Yogyakarta sekitar 40 km.
Sedangkan etape yang paling menantang, adalah antara Jembatan Klangon
dan Dam Ancol dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Setiap pengarung jeram
harus waspada denga hujan yang cukup deras, karena ketinggian air dapat
secara tiba-tiba naik dan mengakibatkan banjir bandang.
Sungai ELO
Anak sungai Progo yang berhulu dilereng barat gunung Merbabu. Airnya
lebih jernih dibanding sungai Progo. Jeramnya bervariasi antara kelas II
sampai III. Pemandangan disisi kanan kiri sungai masih asri dan
menarik. Pengarungan dimulai dari Jembatan Blondo Magelang dan berakhir
di Mendut, atau disekitar titik pertemuan antara Progo dan Elo. Lama
pengarungan sekitar 2,5 jam dan jarak tempuh 8 km.
Sungai SERAYU
Terletak di Kab Wonosobo dan Kab Banjarnegara. Panjang sungai yang bisa
diarungi lebih dari 16 km. Sungai Serayu sangat mudah dijangkau
karenaterletak dipinggir jalan raya yang menghubungkan kota Wonosobo dan
Banjarnegara. Sehingga start awal bisa dimulai dari beberapa titik
antara lain adalah dari Jembatan di Desa Blimbing dan Desa Tunggoro (
Kab Wonosobo), serta Desa Prigi (Kab Banjarnegara). Sedangkan finish
berada di Desa Singomerto (Kab Banjarnegara). Jeram jeramnya mempunyai
tingkat kesulitan antara kelas II sampai IV.
TIP SEBELUM MELAKUKAN RAFTING.
1. Berdoa,
2. Pastikan kondisi badan dalam keadaan sehat
3 Jangan memakai pakaian yang berbau jean, agar tidak berat bila jatuh ke air atau kena air.
4 Bila jatuh keair jangan panik, ingat pelajaran bila jatuh keair.
5. Pakai sepatu atau sendal gunung.
Semoga bermanfaat.
Sumber: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/03/21/arung-jeram-di-sungai-progo-atas-magelang-348551.html